Minggu
(19/11/2017) -- MPR RI dan Netizen Lampung kembali membuat heboh dunia maya. Setelah
mencapai TT (Tranding Topic) se-seantaro maya, para netizen yang tergabung
dalam komunitas Tapis Blogger ini berbincang ‘santai’ dengan MPR RI yang pada
kesempatan itu dihadiri langsung oleh ketua MPR RI, Dr. Zulkifli Hasan, S.E.,
M.M. beserta rombongan yaitu Sekjen MPR RI, Ma’ruf Cahyono, S.H., M.H. dan
kepala biro Humas MPR RI, Siti Fauziah, S.E., M.M.
Bukan
hanya ‘para’ dewan MPR RI, Bupati Lampung Selatan hingga awak media pun ikut
hadir dalam acara Netizen Gethering
yang diselenggarakan di Swiss-Belhotel Lampung.
![]() |
Bupati Lampung Selatan beserta jajaran. (Doc. Tapis Blogger) |
Sehingga
acara “Ngobrol Bareng Netizen Bersama
MPR RI” itu tampak berjalan meriah, lancar dan menjadi rangking satu dalam
trending topic di twitter. Karena bukan hal biasa bagi lembaga negara sekelas
MPR RI mengadakan pertemuan dengan netizen (dalam hal ini Tapis Blogger) untuk
membuat program kerja bersama, yaitu mensosialisasikan 4 pilar MPR RI.
Apa yang diobrolkan sehingga
mencapai rating pertama ini?
Ya.
Kami membicarakan tentang bangsa Indonesia jaman
now dengan pokok pokok 4 pilar MPR RI.
Dalam
bahasan kali ini, MPR RI mencoba ‘mengingatkan’ kepada kami pada 4 pilar yang
hampir kami lupakan karena tergerus oleh jaman.
MPR
RI menyampaikan tentang pokok-pokok 4 pilar MPR RI yang menjadi pondasi persatuan
Negara Republik Indonesia yang dikemas dengan apik .
Berbicara tentang 4 pilar ini, banyak dari masyarakat Indonesia yang belum mengetahui pilar-pilar ini. Jadi, saya akan coba menjelaskannya lagi. 4 pilar MPR RI itu diantaranya:
Berbicara tentang 4 pilar ini, banyak dari masyarakat Indonesia yang belum mengetahui pilar-pilar ini. Jadi, saya akan coba menjelaskannya lagi. 4 pilar MPR RI itu diantaranya:
- Pancasila = sebagai dasar dan ideologi negara
- UUD 1945= sebagai konstitusi negara
- NKRI= sebagai bentuk negara
- Bhineka Tunggal Ika= sebagai semboyan negara
Sekjen
MPR RI, Ma’ruf Cahyono dalam sambutannya menyampaikan bahwa kami (dalam hal ini
yang menjadi peserta gethering) harus mampu mensosialisasikan 4 pilar ini
kepada semua elemen masyarakat agar tercipta bangsa yang kokoh dan tidak mudah
tercerai berai atas isu-isu perpecahan yang banyak tersebar.
Beliau juga memaparkan bahwa sebagai bangsa Indonesia kita harus menjaga 5 aspek, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. yaitu:
·
Kita
harus bangga bahwa kita menjadi menjadi bangsa yang relijius. Artinya, kita hidup di negara yang
beragama. Dan kita juga harus bangga bahwa dengan keberagaman agama ini masih
mampu membuat kita toleransi, sehingga mencegah hal-hal yang dapat merusak
keharmonisan dalam kehidupan berbangsa.
·
Memanusiakan
manusia (Humanisme).
Memperlakukan sesama manusia sesuai dengan kodratnya sebagai manusia. Atau bisa
disebut dengan menghidupkan rasa perikemanusiaan dan mencita-citakan hidup yang
lebih baik.
·
Suarakan
persatuan dan rasa nasionalisme. Dalam hal ini Ma’ruf
Cahyono mengatakan bahwa dengan mencintai produk hasil buatan negara sendiri
sudah termasuk dalam rasa nasionalisme.
Tidak boleh mengambil keputusan yang dapat memecahkan suara. Jangan sampai pada saat bermusyawarah hingga berbeda pendapat dapat membuat kita berantam dengan yang lainnya.
·
Bangun
kesadaran agar taat kepada konstitusi negara. Masyarakat
harus tahu bahwa kehidupan yang kita jalani sudah dijamin oleh konstitusi
negara. Kita diberi hak-hak kita dan negara juga melindungi kita secara hukum
dalam menjalankan hidup bernegara.
·
Suarakan
Bhineka Tunggal Ika. Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Begitulah arti dari semboyan bangsa Indonesia ini. “Berbeda itu bukanlah suatu
yang eklusif yang harus diperbincangkan,” kata Pak Makruf Cahyono malam itu.
Sambutan
dari Pak Makruf Cahyono ini ditutup dengan pembacaan puisi berjudul Manifesto
yang juga dibawakan oleh beliau (tanpa teks).
Kehebohan
lainnya datang dari Ketua MPR RI, Pak Zulkifli Hasan, yang ‘baru’ datang
bersama rombongan mengenakan kaos yang sama dengan peserta gethering pakai.
Wah, rasanya jauh lebih friendly dan
‘santai’. Beliau langsung menyapa peserta gethering dengan ramah. Dan ini kali
kedua saya bertemu dengan beliau setelah pertemuan pertama di acara Festival
Way Kambas, Minggu (12/11/2017) lalu.
![]() |
foto by Arif Budiman |
Dalam
obrolannya, beliau tidak tampak sedang berpidato resmi seperti yang pernah kita
lihat di televisi-televisi maupun berita-berita. Acara “Ngobrol Bareng Netizen
Bersama MPR RI” ini memang sengaja dikemas sedikit santai tetapi tidak keluar
esensinya dari inti mensosialisasikan 4 pilar MPR RI. Bahkan beliau juga tidak
ketinggalan tren anak-anak Indonesia
zaman sekarang dengan berbicara kepada kami menggunakan kalimat Kids Zaman Now (generasi sekarang).
![]() |
foto by @henipuspita20 |
Waktu
pun terus berlanjut. Tapi kami masih asyik membuat dunia maya menjadi ‘milik’
sendiri dengan terus mengejar TT dengan dibumbui perbincangan renyah dengan Pak
Zulkifli Hasan. Beberapa yang saya catat dari pemaparan beliau adalah, sebagai
berikut:
Generasi sekarang harus bangga dengan budaya dan adat istiadat di Indonesia
Saya sendiri sependapat dengan beliau perihal ini. Karena fenomena yang terjadi pada generasi sekarang adalah people jaman now lebih mencintai dan lebih bangga dengan budaya-budaya asing. Baik itu budaya barat, timur maupun negara lain yang sedang booming di Indonesia. Bukan hanya pada budaya, tetapi terhadap barang atau produk-produk yang dipakai, generasi kita lebih bangga jika mamakai produk made in (titik titik titik). Bukan Indonesia.
·
Harus
mengerti sejarah bangsa Indonesia. Dimana Indonesia
merdeka bukanlah semata-mata diberi akan tetapi hasil perjuangan bangsa
Indonesia.
Kita harus mampu bersaing. Jika tidak kita akan terus menjadi kuli di negeri sendiri.
Sebagai people zaman now kita juga harus mampu mengimplementasikan nilai sila-sila PANCASILA dalam kehidupan bernegara. Hal ini supaya mencerminkan bangsa Indonesia yang memiliki nilai keluhuran yang tinggi.
Adapun
nilai-nilai dan implementasi dari sila-sila PANCASILA, yaitu:
Sila Pertama:
Ketuhanan Yang Maha Esa
- Berhenti saling menyakiti, mulailah saling menghargai
- Berhenti saling merendahkan, mulailah menghormati perdedaan
- Berhenti takabur, mulailah bersyukur
Sila kedua:
Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Stop marah-marah, mulailah besikap ramah
- Berhenti memaki, mulailah memakai hat
- Berhenti curiga, mulailah menyapa
Sila ketiga:
Persatuan Indonesia
- Berhenti berseteru, mulailah bersatu
- Berhenti memaksakan, mulailah berkorban
- Berhenti mencari perbedaan, mulailah bergandeng tangan
Sila keempat:
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
- Berhenti silang pendapat, mulailah mmencari mufakat
- Berhenti besar kepala, mulailah berlapang dada
- Berhentilah bersilat lidah, mulailah bermusyawarah
Sila kelima:
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
- Berhenti malas, mulailah bekerja keras
- Stop diskriminasi, mulailah toleransi
- Berhenti menang sendiri, mulailah berbagi
![]() |
Doc. Tapis Blogger |
Dalam
penjelasannya, beliau menekankan kepada kids
jaman now untuk menggunakan teknologi dengan baik. Dimana kita tahu
bahwa di era ini teknologi dan kecanggihannya bukan lagi hal yang asing. Sebagai
generasi muda sudah selayaknya kita memiliki ilmu pengetahuan (cerdas) agar
dapat menjadi bangsa yang cerdas.
Acara yang berlangsung dari jam 18.00 hingga 21.30 itu diakhiri dengan berfoto bersama. Sebagai dokumentasi atas pertemuan keren di
acara ngobrol bareng dengan MPR RI yang sudah menjadi trending topic dan buat
heboh netizen Lampung.
![]() |
Selfie bersama (Doc. Tapis Blogger) |